Maling teriak maling

Segala sesuatu yang ada di dunia ini pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Tidak ada yang sempurna kecuali yang Menciptakannya. Hargailah segala sesuatu yang kurang, sesungguhnya kekurangan itu bisa menjadi kelebihan kita.
Begitu ramai orang menilai negara ini begini, negara itu begitu. Tanpa melihat negara kita yang di padati para koruptor. Membenarkan yang salah dan menyalahkan yang benar. Memenjarakan yang benar dan membebaskan yang salah. Yang jujur di tendang, yang kotor di puja. Yang kecil di tindas, sementara yang kaya di elu-elukan. Di depan manis di mulut, tapi di belakang sepahit empedu. Yang jujur di salahkan, sementara penipu di bela. Apa ini yang di sebut kesempurnaan? Jangan menyakiti, kalau tidak ingin di sakiti.

Saya, kami, kita, kamu, dia mereka, kalian semua tidak sempurna.

Malas Merugikan Diri Sendiri

Ada orang yang menghabiskan lebih banyak energi untuk menghindari tugas ato pekerjaan ketimbang untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Mereka mungkin pikir dapat mengelabui boss, padahal sebenarnya mereka mengelabui diri mereka sendiri. Majikan mungkin tidak tahu secara detail setiap pekerjaan ato tugas yang di lakukan masing-masing karyawannya, tapi manager yang baik bisa tahu persis hasil dari usaha. Dan promosi ato penugasan yang lebih tinggi tak akan di berikan pada pekerja malas.

Jika kita mengerjakan tugas kita dengan gembira dan baik, kita bukan hanya akan di kenali sebagai pegawai yang baik dan mendapat penghargaan, tapi juga belajar tentang caramengerjakan pekerjaan itu dengan lebih baik. Dengan menjadi lebih baik cakap, kita akan menjadi pegawai yang lebih berharga di mata boss. Kita juga menguasai aset yang paling berharga, yaitu rasa percaya diri yang berasal dari keterampilan yang kita miliki. Keterampilan yang bisa meningkatkan nilai dari setiap organisasi.

Kita akan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik tanpa di awasi boss.
Sejak mula dikatakan, kita takmakan pernah mencapai sukses jika kita bekerja keras hanya di saat di awasi ato di lihat orang lain. Jika kita bekerja dengan standar kita yang tertinggi, promosi pasti akan mendatangi kita tanpa kita minta ato kita cari.

Sumber: Tabloid Aura

ZOMBLO

Ngzomblo ato ga ngezomblo sama2 ada plus minusnya. Maksudnya, keduanya sama2 "menuntut harga". So, yang penting kalo kita ngzomblo, ngzomblo lah dengan elegan; dan klo kita punya pasangan hidup, punyailah pasangan hidup dengan elegan pula. Itu saja!!

Klo kita bisa mengubah sesuatu yang ingin kita ubah, ubahlah! Tapi klo kita ga bisa mengubahnya, cara terbaik: Terimakah dengan lapang dada. Termasuk dalam hal ngzomblo, klo itu memang bagian yang TUhan sediakan untuk kita, Dia pasti akan memperlengkapi kita untuk mengalaminya. Ga mungkin kan Tuhan mengizinkan sesuatu terjadi klo itu buruk buat kita?

Apa yang terjadi dalam hidup ini ga selalu bisa kita mengerti. Otak kita terlalu terbatas untuk mengungkap kompleksitas hidup. Termasuk, misalnya, kenapa "doi" begitu gampang mendapat pasangan sedang "dia" koq begitu sulit alias ngzomblo teruuuuuss....
Kadang emang ga bisa di jelasin dengan akal. Maka dalam menjalani cerah suram kehidupan kuncinya sebetulnya ini: Berdo'a, berusaha & berserah.

Yang penting bukan statusnya; jomblo ato bukan. Tapi bagaimana cara kita melihat & menyikapinya. Sungguh, sesuatu itu bisa jadi, "berkat" ato "kutuk" kadang tergantung kita menyikapinya juga, koq!

Emang, sadar ato ngga, kita kerap di bikin repot dan susah oleh ulah kita sendiri. Sikap, tindakkan dan cara kita berpikirlah yang kerap membuat yang sederhana menjadi rumit; yang bukan masalah jadi masalah; dan yang sudah jadi masalah tambah jadi masalah. Intinya positif thinking gitu loh...!

Setiap orang punya hak untuk menentukan jalan hidupnya sendiri, termasuk dengan memilih ngzomblo. Kalo karena desakkan, dorongan, provokasi, paksaan, ataupun sikap kita seseorang itu lantas mengambil keputusan yang kemudian justru membuatnya sengsara, kita ikut bertanggung jawab juga lho!

Pernikahan bukanlah tujuan hidup manusia.
Pernikahan hanyalah salah satu sarana, untuk mencapai tujuan hidup yang sebenarnya. Lalu apa tujuan hidup manusia yang sebenarnya? Tiada lain dan tiada bukan: Bahagia dunia akhirat. Apakah hanya dengan menikah saja manusia bisa bahagia dunia akhirat? I don't think so...!!!

Mencoba, walaupun kemudian gagal, lebih baik daripada tidak sama sekali. Berusahalah sebaik-baiknya, tentang bagaimana hasilnya kita serahkan saja sama Yang Di Atas. Tidak ada jerih payah yang sia-sia. Minimal kita bisa mengambil hikmahnya.

Sumber: Suatu buku. Maaf, lupa nama Penulisnya.

Cinta

Bagaimana cinta menurut sobat?

Pelipur Lara

1. Baca Al-Qur'an dengan maknanya
2. Shalat malam selalu di lakukan
3. Bergaul dengan orang yang saleh
4. Melatih diri dengan puasa
5. Dzikir malam dalam keheningan

Di antara siapa yang bisa melakukan, Insya Allah, Allah akan mengabulkannya. Semoga bermanfaat.

PANCASILA

1. Kecupan yang maha mesra
2. Keromantisan yang adil dan memikat
3. Persatuan dalam berpelukkan
4. Kemesraan yang di pimpin oleh nikmat & hasrat
5. Keadilan cinta bagi seluruh umat

Sumber: NN